HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN, UMUR, MASA KERJA, DAN LAMA KERJA TERHADAP KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT (SEWING) GARMEN CV. JODION UNGGUL PERKASA KABUPATEN SLEMAN

Main Article Content

Amanda Sekar Arum

Abstract

Latar Belakang: Kelelahan mata adalah masalah besar bagi semua orang, terutama bermasalah bagi karyawan dan pemilik bisnis. Baik pekerja formal maupun informal sering mengalami masalah kelelahan mata. Bisnis di sektor informal termasuk di antara yang memiliki bahaya kesehatan yang sangat tinggi karena baik pemerintah maupun pemiliknya tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data sampel ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang homogen, dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu sebanyak 61 responden. Pengukuran menggunakan lux meter untuk mengukur intensitas pencahayaan dan kuesioner untuk mengetahui umur, lama kerja, masa kerja, dan keluhan kelelahan mata. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan keluhan kelelahan mata, nilai p value 0,009 (p-value <0,05). Ada hubungan antara umur dengan keluhan kelelahan mata, nilai p-value 0,011 (p-value <0,05). Ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan kelelahan mata, nilai p-value 0,007 (p-value <0,05). Ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan kelelahan mata, nilai p-value 0,014 (p-value <0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara intensitas pencahayaan, umur, masa kerja, dan lama kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja bagian menjahit (sewing) Garmen CV. Jodion Unggul Perkasa Kabupaten Sleman.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN, UMUR, MASA KERJA, DAN LAMA KERJA TERHADAP KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT (SEWING) GARMEN CV. JODION UNGGUL PERKASA KABUPATEN SLEMAN. (2025). Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat, 3(3), 125-138. https://doi.org/10.69883/02brx192

References

Amin, M., Winiarti, W., & Panzilion, P. (2019). Hubungan Pencahayaan dengan Kelelahan Mata pada Pekerja Taylor. Jurnal Kesmas Asclepius, 1(1), 45–54.

Asnel, R., & Kurniawan, C. (2020). Analisis Faktor Kelelahan Mata pada Pekerja Pengguna Komputer. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan,5(2), 356-365.

Chandraswara, N. B., & Rifai, M. (2021). Hubungan Antara Usia, Jarak Penglihatan dan Masa Kerja dengan Kelulan Kelelahan Mata pada Pembatik di industri Batik Tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo Kabupaten Bantul. Promotif:Kesehatan Masyarakat, 1–10.

Dedy, S. (2019). Hubungan Antara Umur dan Intensitas Cahaya Las dengan Kelelahan Mata pada Juru Las PT. X di Kabupaten Gresik. Indones J Occup Saf Heal. 5(2):142–52.

Fatmayanti, D., Fathimah, A., & Asnifatima, A. (2022). Hubungan Intensitas Pencahayaan Terhadap Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Bagian Menjahit (Sewing) Garmen Pt. Sawargi Karya Utama Di Kota Bogor Tahun 2020. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 5(5), 380–384.

Guyton A, Hall J.(2015). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC.

Hardi, I., Hasan, C., Mahmud, N. U., & Muhsanah, F. (2024). Intensitas Pencahayaan Dan Kelelahan Mata Pada Pekerja Bagian Kantor RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Window of Public Health Journal,5(2), 261-266.

Ilyas, S. (2015) . Ilmu Penyakit Mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit FKUI. p. 1-296.

Indriyani, S. (2021). Hubungan Kelelahan Mata Dengan Produktivitas Kerja Pada Penjahit Sektor Usaha Informal Di Desa X. Technical Sciences and Technologies, 9(2(24)), 235–243.

Kemenkes RI. (2016). Hidupkan Pos UKK Agar Pekerja Sektor Informal Tersentuh Layanan Kesehatan Kerja. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Maisal, F. M., Ruliati, L. P., Berek, N. C., Roga, A. U., & Ratu, J. M. (2020). Efektivitas Senam Mata untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan Mata pada Pekerja Rambut Palsu. Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic), 6(1), 9.

Maulina, N., & Syafitri, L. (2019). Hubungan Usia, Lama Bekerja Dan Durasi Kerja Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Penjahit Sektor Usaha Informal Di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2018. AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh,5(2), 44-58

Mindayani, S., Hanum, N. Z., & Hamidah, N. B. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelehan Mata pada Penjahit di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2021. PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 1–11.

Odi, K. D., Purimahua, S. L., & Ruliati, L. P. (2018). Hubungan Sikap Kerja, Pencahayaan Dan Suhu Terhadap Kelelahan Kerja Dan Kelelahan Mata Pada Penjahit Di Kampung Solor Kupang 2017. Ikesma, 14(1), 65.

Pabala, J. L., Roga, A. U., & Setyobudi, A. (2021a). Hubungan Usia, Lama Kerja dan Tingkat Pencahayaan dengan Kelelahan Mata (Astenopia) pada Penjahit di Kelurahan Kuanino Kota Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 3(2), 215–225.

Pajow, C., Kawatu, P., & Rattu, J. (2020). Hubungan Antara Beban Kerja, Masa Kerja Dan Kejenuhan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga Kerja Area Opening Sheller Pt.Sasa Inti Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Kesmas, 9(7), 28–36.

Permenaker. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Jakarta: Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Permenkes. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri. Jakarta : MENKES

Perppu Cipta Kerja. (2022). Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja Pasal 81 Ayat 23 Ketentuan Waktu Kerja. Jakarta.

Purwaningtyas, D M. (2021). Hubungan Penerangan di Tempat Kerja dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Penjahit Bordir di CV. X Bangil Pasuruan. MTPH Journal, 5(1), 33–46.

Rahmat, A. N., Santoso, M. Y., & Zakaria, R. (2023). Analisis Nilai Pengukuran Penerangan pada Laboratorium Ergonomi sesuai Permenaker No 05 Tahun 2018. G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan, 7(2), 422-428.

Rahman, A., Amir, S. P., Khalil Novriansyah, Z., Natasya Maharani, R., & Aulia, N. (2024). Hubungan Durasi dan Lama Kerja Penjahit dengan Kejadian Kelelahan Mata. Journal Of Social Science Research, 4(3), 2215–2227.

Rohmawati, D., Harahap, P. S., & Parman, P. (2023). Factors Associated With Subjective Complaints Of Eye Fatigue In Tailor Workers At The Children's Palace Market, Jambi City. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(9), 7525-7530.

Setiawan, D. (2021). Hubungan antara umur dan intensitas cahaya las dengan kelelahan mata pada juru las pt. x di kabupaten gresik. Of Occupational Safety and Health, 2(36).

Srilailun, K. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Kelelahan Mata pada Operator Komputer di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1), 268–282

Sucipto C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2014.

Sundawa, E., Ginanjar, R., & Listyandini, R. (2020). Hubungan lama paparan radiasi sinar las dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok tahun 2019. 3(2), 196- 203

Ulya, K., Juanda, & Khair, A. (2024). Hubungan Intensitas Pencahayaan, Waktu Kerja Dan Usia Dengan Keluhan Subyektif Kelelahan Mata Pada Tukang Service Jam Tangan Di Pasar Batuah Martapura Tahun 2024. Medic Nutricia Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 1–6.

Zogara, A. M. A. (2023). Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Kelelahan Mata Pada Gamer. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 12(2), 172–181.