Hubungan Status Stunting dengan Faktor Ekonomi : Literature Riview
Main Article Content
Abstract
Stunting pada masa anak-anak merupakan indikator dari kesejahteraan dan gambaran dari ketidaksetaraan sosial. Kegagalan pertumbuhan sering kali dimulai sejak masih dalam kandungan dan berlanjut setidaknya selama 2 tahun pertama kehidupan pasca kelahiran. Fakta menunjukkan bahwa Stunting lebih banyak dialami oleh anak dalam keluarga dengan sosial ekonomi rendah, yang berdampak pada keberlanjutan kondisi ekonomi yang kurang dan status kesehatan yang kurang baik di masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature riview. Literature riview berfungsi sebagai sumber, referensi, atau panduan penting bagi peneliti dalam karya akademisnya, dan tidak dapat diabaikan. Hasil dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel yang dapat memungkinkan pembacaan menjadi lebih mudah. Gizi yang tidak mencukupi, terutama pada balita yang mengalami stunting, dapat menghambat perkembangan fisik dan mental mereka. Balita dengan pertumbuhan terhambat memiliki dampak negatif yang berlangsung hingga ke fase kehidupan selanjutnya. Suatu penelitian menunjukkan bahwa tinggi badan yang kurang pada balita sangat erat kaitannya dengan rendahnya prestasi pendidikan dan pendapatan yang minim ketika mereka dewasa. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa keluarga yang hidup dalam kondisi kemiskinan cenderung memiliki tingkat stunting yang lebih tinggi pada anak-anak mereka. Faktor-faktor terkait kemiskinan, seperti akses terbatas terhadap pangan bergizi, layanan kesehatan yang terbatas, dan sanitasi yang buruk, dapat berkontribusi pada kondisi stunting.
Article Details
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat (JLKM) agree to the following terms:
-
All articles published in JLKM are Open Access, meaning they are immediately and permanently free for anyone to read and download.
-
The journal uses the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0). This license ensures that all published works remain free for non-commercial use, and protects authors from unauthorized commercial exploitation of their work.
-
Under this license, anyone is permitted to use, copy, share, adapt, remix, transform, and build upon the material in any medium or format, provided that:
-
Appropriate credit is given to the original authors and source;
-
A link to the license is provided;
-
Any changes made are indicated;
-
The use is non-commercial in nature.
-
-
Authors retain the rights to patents, trademarks, and other intellectual property, including research data.
-
Authors are entitled to proper attribution and credit for their published work.
Copyright Transfer Agreement
- PT. Lentera Kesehatan Indonesia, as the publisher of the Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat (JLKM), together with the Editors and Editorial Board Members, makes every effort to ensure that no incorrect or misleading data, opinions, or statements are published in the journal. However, the content of the articles and circulars published in JLKM remains the sole responsibility of the respective authors.
- The publisher reserves the right to withdraw or retract a publication if a violation of the ethical code of conduct is identified.
How to Cite
References
Ibrahim, I. A., Faramita, R., Gizi, B., Ilmu, F., Uin, K., & Makassar, A. (n.d.). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Tahun 2014.
Pertiwi, F. D., Prastia, T. N., & Nasution, A. (2021). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(04), 208–216. https://doi.org/10.33221/jikm.v10i04.801
Asnidar, A., Haerani, H., Sriyanah, N., & Suswani, A. (2022). Determinants of Stunting in Pre-School-Aged Children in Ujung Bulu Subdistrict. Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences, 3(1), 291–298. https://doi.org/10.37287/picnhs.v3i1.1233
Dranesia, A., Wanda, D., & Hayati, H. (2019). Pressure to eat is the most determinant factor of stunting in children under 5 years of age in Kerinci region, Indonesia. Enfermeria Clinica, 29, 81–86. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.013
Fedriansyah, D., Paramashanti, B. A., & Paratmanitya, Y. (2020). Faktor sosial ekonomi dan stunting pada anak usia 6-23 bulan. Media Gizi Pangan, 27(1), 22–29. https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagizi/article/view/1568
Frongillo, E. A., De Onis, M., & Hanson, K. M. P. (1997). Socioeconomic and demographic factors are associated with worldwide patterns of stunting and wasting of children. Journal of Nutrition, 127(12), 2302–2309. https://doi.org/10.1093/jn/127.12.2302
Hendraswari, C. A., Purnamaningrum, Y. E., Maryani, T., Widyastuti, Y., & Harith, S. (2021). The determinants of stunting for children aged 24-59 months in Kulon Progo District 2019. Kesmas, 16(2), 71–77. https://doi.org/10.21109/KESMAS.V16I2.3305
Rahayu, R. M., Pamungkasari, E. P., & Wekadigunawan, C. (2018). The Biopsychosocial Determinants of Stunting and Wasting in Children Aged 12-48 Months. Journal of Maternal and Child Health, 03(02), 105–118. https://doi.org/10.26911/thejmch.2018.03.02.03
Rosiyati, E., Pratiwi, E. A. D., Poristinawati, I., Rahmawati, E., Nurbayani, R., Lestari, S., Wardani, P. S., & Nugroho, M. R. (2019). Determinants of Stunting Children (0-59 Months) in Some Countries in Southeast Asia. Jurnal Kesehatan Komunitas, 4(3), 88–94. https://doi.org/10.25311/keskom.vol4.iss3.262
Utami, R. A., Setiawan, A., & Fitriyani, P. (2019). Identifying causal risk factors for stunting in children under five years of age in South Jakarta, Indonesia. Enfermeria Clinica, 29, 606–611. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.093